Jumat, 12 Juli 2013

Ramadhan is Coming Back, Saatnya Perbaikan Diri!



Saya pernah mendengar dari seorang ustadz yang saya kenal, beliau berkata apabila ramadhan tahun ini rusak dengan tidak diisi dengan ibadah, maka selama satu tahun ke depan akan rusak pula sifatnya karena ramadhan inilah yang menentukan perilaku seseorang setahun kedepan. Karena itulah, saya tidak ingin ramadhan tahun ini menjadi tidak bermakna, hanya menahan lapar dan haus. Saya berpikir ramadhan tahun inilah adalah saat untuk belajar memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Dan karena itulah, saya menyiapkan resolusi ramadhan 1434-H untuk memperbaiki diri di bulan yang berkah dan suci ini. Inilah hal yang ingin saya capai di ramadhan tahun ini:


1. Memperbanyak ibadah shalat

Semua pasti tahu kan Ramadhan inilah yang menjadikan amal ibadah kita berkali lipat. Jadi saya ingin tahun ini lebih banyak beribadah. Saya ingin tahun ini menjadi momen untuk meningkatkan ibadah sholat seperti :

  • Melakukan shalat 5 waktu  tepat waktu dan shalat sunah rawatib
  • Melakukan shalat duha dan tahajud setiap waktu

Namun dibalik semua itu yang terpenting adalah niat untuk melakukan ibadah semata-mata hanya karena Allah. 

 2. Menghatamkan Al-Qur’an


Membaca Al-Qur’an seharusnya tak hanya saat ramadhan tetapi terus-menerus dilakukan setiap harinya. Tetapi saat bukan berada di bulan ramadhan, tak pernah terfikir untuk menghatamkan Al-Qur’an dalam satu bulan bahkan mengaji pun terkadang tidak setiap hari. Padahal, pernah saya dengar apabila kita sering membaca Al-Qur’an, Al-Qur’an lah yang akan jadi penerang di dalam kubur. Jadi, tak ada salahnya ramadhan kali ini saya harus bisa menghatamkan Al-Qur’an dalam satu bulan. 


3.      Shalat tarawih dan witir full
Nah, ini yang paling saya inginkan tahun ini. Belum tentu tahun depan, saya akan bertemu lagi dengan ramadhan dan melakukan shalat tarawih dan witir secara berjama’ah. Dulu, saya pikir tak ada salahnya meninggalkan shalat tarawih sesekali kalau ada tugas atupun ujian. Apalagi saat berbuka bersama dengan teman-teman, pasti setelah selesai shalat maghrib hanya diisi dengan bermain petasan ataupun bercerita. Tetapi tahun ini saya ingin meninggalkan semua itu dan menolak undangan buka bersama untuk melaksanakan shalat tarawih. Ternyata setelah saya baca, alangkah banyak manfaat dari shalat tarawih setiap harinya.

4. Memperbanyak sedekah
Ma naqashat maalu ‘abdin min shadaqah, bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad. Tidak akan berkurang harta karena sedekah, bahkan ia akan bertambah, bahkan ia bertambah, bahkan ia bertambah,”
Itulah manfaat yang bisa didapat dari bersedekah tetapi saya merasa sangat minim sekali dalam bersedekah. Uang jajan sehari-hari hanya habis untuk jajan sehari-hari. Jadi, ramadhan tahun ini saya ingin belajar untuk berbagi dengan orang lain. Tak hanya itu, saya ingin aktif dalam kegiatan bakti sosial yang ada. Keinginan untuk memperbanyak sedekah juga belajar akan namanya ikhlas itulah yang saya ingin dapatkan.
Sungguh benar firman Allah, “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 261).  

 5.  Update berita dan sajian tentang islam.
Kalau hanya ibadah tanpa adanya ilmu yang didapat maka kesadaran untuk memperbaiki diri juga tak bermakna. Untuk itu, Ramadhan kali ini, paling tidak saya harus membaca 1 bahan bacaan setiap hari. Mendengar ceramah, namun tak hanya mendengar karena ada yang sering bilang “Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri”. Jadi harus diserati dengan mencatat supaya ilmu yang ada tidak hilang sia-sia.


Nah, itulah resolusi ramadhan yang ingin saya jalani. Tetapi tanpa niat karena Allah, semuanya hanya akan sia-sia. Dan satu hal terpenting, kedisiplinan. Tanpa kedisiplinan, tentunya resolusi ramadhan ini hanya sebuah niat saja tanpa dilakukan secara rutin. Mungkin kelihatan sulit, jadi kalau bisa, membuat sanksi apabila ada yang tidak dikerjakan. Semuanya insyaallah bisa dilaksanakan dengan keyakinan dan displin yang kuat. Ada sebuah pepatah “ala bisa karena biasa”. Sesering mungkin melakukan hal-hal tersebut, insyaallah akan menjadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar