Saya pernah mendengar dari seorang
ustadz yang saya kenal, beliau berkata apabila ramadhan tahun ini rusak dengan
tidak diisi dengan ibadah, maka selama satu tahun ke depan akan rusak pula
sifatnya karena ramadhan inilah yang menentukan perilaku seseorang setahun
kedepan. Karena itulah, saya tidak ingin ramadhan tahun ini menjadi tidak
bermakna, hanya menahan lapar dan haus. Saya berpikir ramadhan tahun inilah
adalah saat untuk belajar memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Dan karena itulah, saya
menyiapkan resolusi ramadhan 1434-H untuk memperbaiki diri di bulan yang berkah
dan suci ini. Inilah hal yang ingin saya capai di ramadhan tahun ini:
Semua pasti tahu kan Ramadhan
inilah yang menjadikan amal ibadah kita berkali lipat. Jadi saya ingin tahun
ini lebih banyak beribadah. Saya ingin tahun ini
menjadi momen untuk meningkatkan ibadah sholat seperti :
- Melakukan shalat 5 waktu tepat waktu dan shalat sunah rawatib
- Melakukan shalat duha dan tahajud setiap waktu
Namun
dibalik semua itu yang terpenting adalah niat untuk melakukan ibadah
semata-mata hanya karena Allah.
2. Menghatamkan Al-Qur’an
Membaca
Al-Qur’an seharusnya tak hanya saat ramadhan tetapi terus-menerus dilakukan setiap
harinya. Tetapi saat bukan berada di bulan ramadhan, tak pernah terfikir untuk
menghatamkan Al-Qur’an dalam satu bulan bahkan mengaji pun terkadang tidak setiap
hari. Padahal, pernah saya dengar apabila kita sering membaca Al-Qur’an, Al-Qur’an
lah yang akan jadi penerang di dalam kubur. Jadi, tak ada salahnya ramadhan
kali ini saya harus bisa menghatamkan Al-Qur’an dalam satu bulan.
3. Shalat tarawih dan witir full
Nah, ini
yang paling saya inginkan tahun ini. Belum tentu tahun depan, saya akan bertemu
lagi dengan ramadhan dan melakukan shalat tarawih dan witir secara berjama’ah.
Dulu, saya pikir tak ada salahnya meninggalkan shalat tarawih sesekali kalau ada
tugas atupun ujian. Apalagi saat berbuka bersama dengan teman-teman, pasti
setelah selesai shalat maghrib hanya diisi dengan bermain petasan ataupun
bercerita. Tetapi tahun ini saya ingin meninggalkan semua itu dan menolak
undangan buka bersama untuk melaksanakan shalat tarawih. Ternyata setelah saya
baca, alangkah banyak manfaat dari shalat tarawih setiap harinya.
Ma naqashat maalu ‘abdin min
shadaqah, bal yazdad, bal yazdad, bal yazdad. Tidak akan berkurang harta
karena sedekah, bahkan ia akan bertambah, bahkan ia bertambah, bahkan ia
bertambah,”
Itulah manfaat yang bisa didapat
dari bersedekah tetapi saya merasa sangat minim sekali dalam bersedekah. Uang
jajan sehari-hari hanya habis untuk jajan sehari-hari. Jadi, ramadhan tahun ini
saya ingin belajar untuk berbagi dengan orang lain. Tak hanya itu, saya ingin aktif dalam kegiatan bakti sosial yang ada. Keinginan
untuk memperbanyak sedekah juga belajar akan namanya ikhlas itulah yang saya
ingin dapatkan.
Sungguh benar firman Allah, “Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan
Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 261).
5. Update
berita dan sajian tentang islam.
Kalau hanya ibadah tanpa adanya ilmu yang didapat maka
kesadaran untuk memperbaiki diri juga tak bermakna. Untuk itu, Ramadhan kali
ini, paling tidak saya harus membaca 1 bahan bacaan setiap hari. Mendengar
ceramah, namun tak hanya mendengar karena ada yang sering bilang “Masuk telinga
kanan, keluar telinga kiri”. Jadi harus diserati dengan mencatat supaya ilmu
yang ada tidak hilang sia-sia.
Nah, itulah resolusi ramadhan yang
ingin saya jalani. Tetapi tanpa niat karena Allah, semuanya hanya akan sia-sia.
Dan satu hal terpenting, kedisiplinan. Tanpa kedisiplinan, tentunya resolusi
ramadhan ini hanya sebuah niat saja tanpa dilakukan secara rutin. Mungkin
kelihatan sulit, jadi kalau bisa, membuat sanksi apabila ada yang tidak
dikerjakan. Semuanya insyaallah bisa dilaksanakan dengan keyakinan dan displin
yang kuat. Ada sebuah pepatah “ala bisa karena biasa”. Sesering mungkin
melakukan hal-hal tersebut, insyaallah akan menjadi kebiasaan yang sulit
ditinggalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar